Skenario Covid-19 Dibahas 2010, Tahap 1-5 Sama Persis Kondisi Saat Ini

Skenario Covid-19 Dibahas 2010, Tahap 1-5 Sama Persis Kondisi Saat Ini


Berbagai teori berupaya menjelaskan skenario mewabahnya virus corona 2019 atau Covid-19. Teori konspirasi yang muncul, virus mematikan yang menyebar nyaris ke seluruh negara dunia itu merupakan senjata biologis sampai terorisme biologi.

Virus corona sudah muncul sejak lama dan berkembang menjadi beragam jenis virus karena modifikasi genetik. Kamu ingat kan virus yang muncul di Guangzhou, China pada 2002. Pada periode November 2002 hingga Juli 2003, Virus corona jenis ini sudah menyebabkan 774 orang meninggal. Virus ini kemudian dikenal dengan virus corona SARS.

Satu dekade kemudian, di Timur Tengah muncul virus corona MERS pada 2012, korbannya 866 meninggal dalam 3 tahun. Tiba-tiba penghujung 2019 warga dunia dikejutkan dengan virus corona asal Wuhan, China yang kemudian dinamakan Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19 oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Berbeda dengan jenis penyebaran sepupu virus corona sebelumnya, dalam 1,5 bulkan Covid-19 menyebabkan 3 ribu orang meninggal dunia. Meski jumlah korbannya sangat besar, namun tingkat kematian Covid-19 ini paling kecil lho.

Tingkat kematian virus SARS 9,6 persen, virus MERS 34,3 persen dan Covid-19 sampai berita ini dibuat sekitar 3,4 persen. Kenapa tingkat kematian Covid-19 kecil padahal korbannya terbilang ekstrim, mencapai ribuan. Untuk pertanyaan ini jawabannya, yakni karena Covid-19 menyebar luas nyaris di negara seluruh dunia. Beda penyebarannya dengan dua virus corona sebelumnya.

Pertanyaannya kenapa Covid-19 ini begitu mendunia dan berkembang pesat penyebarannya, adakah skenario?

Pendiri dan pengelola bumi datar Indonesia, yang bernama Boss Darling mengungkapkan berbagai data yang diyakini sebagai fakta konspirasi, bukan teori konspirasi.

Penumpang kereta api di Stasiun Gubeng Surabaya. Foto: Antara/Didik Suhartono
Rahasia pesatnya virus corona

Dokumen eksperimen laboratorium virology virus corona pada 2017, yang disadur laman Science Direct, kunci penyebaran virus adalah asam amino.

Kalau ingin hentikan virus tersebut menyebar maka hilkangkan asam aminonya, sebaliknya untuk mempercepat penyebaran virus corona ya tambahkan asam aminonya.

Ilmuwan menemukan, Covid-19 begitu pesat menyebar karena modifikasi asam amino pada virus corona sebelumnya.

Nah pertanyaan pentingnya, apakah penambahan asam amino pada Covid-19 itu rekayasa laboratorium atau alami?

Menurut sumber kredibel, penambahan asam amino pada Covid-19 adalah buatan manusia di laboratorium. Hal ini diungkapkan oleh Profesor Chi-Tai Fang dari National Taiwan University.

Menurutnya, aneh dengan penyebaran Covid-19 yang begitu cepat. Dia mengatakan penambahan asam amino itu sangat tidak wajar. Biasanya mutasi virus tak radikal, aneh tiba-tiba virus corona punya empat asam amino, kalau tidak karena campur tangan manusia di laboratorium.

Pembuat UU Senjata Biologi di Amerika Serikat, Dr. Francis Boyle menyatakan Covid-19 adalah senjata perang biologi yang ofensif. Kemudian Departemen Kesehatan Amerika Serikat telah mengatakan pada 2003, bahwa ada indikasi virus flu dipakai untuk senjata biologi.

Belum lagi Bill Gates yang sudah memperkirakan akan datang virus flu yang dahsyat pada 2015.

Belum lagi, dua bulan sebelum Covid-19 menyebar, ada simulasi Covid-19 yang dilakukan Johns Hopkins University and Medicine di New York. Dalam laporan laman Intelligencer, Covid-19 bisa menyebabkkan 65 jura warga dunia tewas.

Video bagian kedua bisa kamu saksikan di tautan ini.




Wabah dan lockdown skenario 2010

Boss Darling mengungkapkan dokumen Rockefeller Foundation dan Global Business Network yang ditampilkan di Universitas PBB. Dokumen itu menunjukan skenario wabah dan lockdown sudah diskenariokan satu dekade lalu lho.

Dalam dokumen Scenarios for the Future of Technology and International Development, situasi wabah dan kepanikan yang terjadi saat ini persis dengan skenario 10 tahun lalu.

Dalam skenario 2010, Rockefeller Foundation dan Global Business Network mengundang akademisi dari berbagai universitas terkemuka dunia untuk membahas ‘kajian akademis’.

David Rockefeller (kanan) bersama Jacob Rothschild. Foto Instagram @david.rockefeller

Setelah pertemuan skenario 2010, dua tahun kemudian muncul virus SARS. Dalam dokumen skenario itu, sudah dituliskan akan datang sebuah wabah flu baru yang sangat mematikan.

Skenario Rockfeleller Foundation dan Global Business Network pada 2010 itu menunjukkan pada 8 tahapan wabah mematikan, termasuk Covid-19, yang tiap tahapannya persis dengan kondisi dunia saat ini, khususnya terjadi di Indonesia.

Delapan tahapan yang dimaksud yakni
  1. Ada bawah flu baru yang sangat mematikan
  2. Ekonomi lumpuh, industri mati, rantai suplai hancur
  3. Toko-toko dan kantor tutup, karyawan jadi pengangguran
  4. Amerika Serikat terdampak, China mengawali lockdown dan bisa sembuh dari wabah. Keberhasilan China dengan lockdown-nya dengan tujuan agar agar negara di dunia meneladani lockdown seperti China
  5. Penduduk dunia diharuskan pakai masker dan cek temperatur suhu di pintu masuk
  6. Kontrol otoriter terus berjalan dan terus ditingkatkan walau wabah telah hilang
  7. Rakyat dunia seperti tawanan di penjara dan lama-lama bakal pasrah dan menyerah
  8. Rakyat dunia akhirnya sukkarela minta dipasang biometrik ID atau chip dalam tubuh mereka untuk mengakhiri derita mereka


Buka juga :

Post a Comment

0 Comments