Berangkat dari banyaknya permintaan pembaca melinweb untuk mengungkap Yakjuj dan Makjuj, akhirnya Kami merilis artikel ini. Lamanya Kami merilis artikel ini disebabkan beragamnya pandangan dan penafsiran mengenai Yakjuj dan Makjuj dari berbagai sumber. So, jika anda ingin mengetahui gambaran umum mengenai mereka, anda dapat membacanya di Wikipedia. Dari Wikipedia anda akan menemukan informasi Yakjuj dan Makjuj secara etimologi, genealogi, ciri wujud, lokasi, tanda kemunculan dan beberapa pendekatan yang mengarah kepada mitologi dan cerita rakyat di banyak negara.
Selain di dalam kitab suci Al Qur’an, Yakjuj dan Makjuj juga disebutkan dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dengan sebutan Gog dan Magog. Gog digambarkan sebagai suku bangsa sedangkan Magog digambarkan sebagai tanah air suku bangsa tersebut. Namun pengertian tersebut masih belum dapat dipastikan, karena tidak ada penegasan mengenai siapa atau apakah Gog dan Magog itu. Meski demikian secara garis besar Gog dan Magog alias Yakjuj dan Makjuj direputasikan sebagai musuh-musuh umat beragama, berperilaku biadab, yang akan berkuasa pada akhir zaman.
Didalam pembahasan artikel ini, kami punya pandangan dan penafsiran berbeda dari kebanyakan penjelasan umum mengenai Yakjuj dan Makjuj. Namun demikian ada beberapa hal yang kami sepakati terkait dengan ciri-ciri mereka, yang diantaranya adalah sebagai berikut :
- Yakjuj dan Makjuj adalah keturunan Adam (Manusia.
- Tanda dilepaskannya Yakjuj dan Makjuj adalah kembalinya Yahudi ke Yerusalem, dan pengakuan kota itu sebagai tanah air Yahudi (QS Al Anbiyah : 95-96).
- Kemunculan Yakjuj dan Makjuj akan meminum air danau Thabariyah (Thiberias) yang sangat banyak (hadits an-Nawwas bin Sam’an Radhiyallahu anhu).
- Sifat Yakjuj dan Makjuj sangat berkuasa, biadab, senang berperang, membunuh, sombong, suka membuat kerusakan, tidak menyukai bangsa lain selain bangsanya sendiri.
Lantas siapakah Yakjuj Makjuj itu ? Well, mari kita bahas poin-poin diatas!
Yakjuj dan Makjuj adalah Manusia
Seorang pemikir dan ulama muslim, Ibnu Katsir (1301M) mengatakan bahwa Yakjuj dan Makjuj adalah dari keturunan Nabi Adam AS. Lebih tepatnya dari garis keturunan Nabi Nuh AS. Begitu pula dengan penjelasan dalam Kitab Yobel (Kitab Yahudi Kuno). Dikisahkan bahwa mereka adalah keturunan nenek moyang bangsa Turki yang di isolir di benteng tinggi yang dibangun Nabi Dzul Qarnain.
Mereka berkata: “Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?” ~ (Al-Kafh:94)
Seorang pemikir dan ulama muslim, Ibnu Katsir (1301M) mengatakan bahwa Yakjuj dan Makjuj adalah dari keturunan Nabi Adam AS. Lebih tepatnya dari garis keturunan Nabi Nuh AS. Begitu pula dengan penjelasan dalam Kitab Yobel (Kitab Yahudi Kuno). Dikisahkan bahwa mereka adalah keturunan nenek moyang bangsa Turki yang di isolir di benteng tinggi yang dibangun Nabi Dzul Qarnain.
Mereka berkata: “Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?” ~ (Al-Kafh:94)
Didalam surat tersebut, ditegaskan pula bahwa Yakjuj dan Makjuj adalah “orang-orang” alias “sekelompok manusia” yang akan membuat kerusakan di bumi. Maka jelaslah sudah pembahasan bahwa mereka bukanlah mahkluk mitologi bertelinga panjang, berbau busuk dengan hidung yang berantakan, melainkan sekelompok manusia yang memiliki sifat tidak menyukai ketentraman, cenderung merusak, dan menciptakan perilaku dan keadaan turunan merusak seperti, membunuh, memfitnah, menciptakan peperangan, dan menindas bangsa lain dan peringai tercela lainnya.
Yakjuj dan Makjuj telah dianugerahi, kepandaian dan kekuatan oleh Allah. Namun mereka meggunakan kekuatan itu untuk menindas, merusak, serta memerangi cara hidup beragama. Mereka merusak Jasmani dan Rohani manusia, disemua aspek kehidupan hingga manusia hanya memiliki sisi gelap dalam dirinya. Mereka adalah sekelompok orang yang hidup di akhir zaman, dan kondisi ini lah yang saat ini sedang kita hadapi.
Yakjuj dan Makjuj telah dianugerahi, kepandaian dan kekuatan oleh Allah. Namun mereka meggunakan kekuatan itu untuk menindas, merusak, serta memerangi cara hidup beragama. Mereka merusak Jasmani dan Rohani manusia, disemua aspek kehidupan hingga manusia hanya memiliki sisi gelap dalam dirinya. Mereka adalah sekelompok orang yang hidup di akhir zaman, dan kondisi ini lah yang saat ini sedang kita hadapi.
Yerusalem Kembali diduduki Yahudi
Salah satu pertanda telah dilepaskannya Yakjuj dan Makjuj adalah kembalinya bangsa Yahudi ke Yerusalem.
Sungguh tidak mungkin atas (penduduk) suatu negeri yang telah Kami binasakan, bahwa mereka tidak akan kembali (kepada Kami). Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. ~ (Al Anbiya:95-96)
Negeri yang dimaksudkan dalam kedua ayat tersebut adalah Yerusalem. Dasar klaim kami tersebut adalah fakta sejarah yang telah mencatat, bahwa bangsa Yahudi telah terusir 2000 tahun yang lalu dari Yerusalem karena mencoba membunuh 3 utusan Allah dalam satu masa yakni, Nabi Zakaria AS, Nabi Yahya As dan Nabi Isa AS. Tahun 586 SM Yerusalem pernah dibinasakan oleh Nebuchadnezzar (Raja Babylonia) hingga bangsa Yahudi Yerusalem dibawa ke Babylonia dan dijadikan budak. Singkat cerita Babylonia ditaklukan pula oleh Persia yang dipimpin oleh Raja Cyrus dan bangsa Yahudi yang ada di Babylonia, dikembalikan ke Yerusalem.
Tahun 70 M Yerusalem kembali dibinasakan oleh Romawi yang dipimpin oleh Raja Titus, dan sejak saat itu seluruh Yahudi dipaksa meninggalkan tanah air mereka, dilarang untuk kembali lagi ke Yerusalem, serta terlarang mengakui kepemilikan negeri tersebut sampai kapanpun.
Bangsa Khazar
Satu abad pasca wafatnya Nabi Muhammad SAW, ada suku bangsa di Eropa timur bernama Khazar. Mereka mengaku sebagai salah satu bangsa Yahudi yang pernah hilang. Oleh karenanya merekapun memeluk agama Yahudi. Menurut buku The 13th Tribe (Arthur Koestler), bangsa Khazar memeluk agama Yahudi bukan karena kesadaran beragama, namun lebih karena tujuan politik, karena pada saat itu mereka ada diantara dua kekuatan, yakni Islam dan Kristen.
Ada suatu keanehan dimana orang-orang Khazar sejatinya tidak terlalu bisa berbahasa Ibrani dan Arab, sementara bangsa mayoritas bangsa Yahudi sangat menguasai kedua bahasa tersebut. Secara tidak langsung hal ini menjelaskan, bahwa bangsa Khazar tidak ada hubungannya dengan bangsa Yahudi ataupun dengan Bani Israil.
Hasil peninjauan genetik justru menunjukan bahwa garis keturunan bangsa Khazar adalah orang-orang Eropa. Nama-nama mereka pun juga berbau Eropa. Kepandaiannya dibidang intelektual dan sains, cenderung lebih unggul dari kebanyakan Yahudi. Sejumlah sejarahwan mengajukan pendapat bahwa bangsa Khazar yang beranak pinak hingga melebihi jumlah Yahudi lainnya, akhirnya menurunkan Yahudi Ashkenazhi yang telah kami jelaskan dalam artikel lain sebagai Yahudi Palsu berketurunan Eropa.
Hal ini menjadi berhubungan, ketika dalam perkembangannya, sebagian bangsa Khazar juga ada yang memeluk agama Kristen. Bisa dikatakan, tujuan politik mereka ternyata lebih dari sekedar memakai identitas sebagai Yahudi. Persekutuan antara Khazar Yahudi dan Kristen ini kemudian melahirkan gerakan Zionis yang memang digawangi oleh Yahudi Palsu (Ashkenazi). Kesimpulannya bangsa Khazar adalah Yahudi Ashkenazhi alias Yahudi Palsu berketurunan Eropa.
Populasi mereka terus berkembang hingga ke Eropa Timur, Rusia hingga ke Amerika Serikat. Merekalah yang menciptakan revolusi di Eropa, revolusi Bolshevik di Rusia, revolusi Perancis, dan kini mereka mengklaim memiliki tanah kelahiran, dan merampas tanah yang mereka klaim tersebut, dengan cara mendirikan Negara Israel dan menjadikan Yerusalem sebagai Ibu Kota.
Kembali kami ingatkan, bahwa pada saat pecah Perang Dunia I, Elite Global punya dua agenda yang harus di Goal kan yang salah satunya adalah membentuk The League Of Nation (1920) sebagai upaya awal untuk membentuk PBB pada kali pertama, dengan maksud membuat banyak negara boneka di daerah Timur Tengah dimana pembentukan negara Israel menjadi salah satu sasaran utamanya. Bangsa Yahudi asli di Palestina mengklaim bahwa pembentukan Israel (1948) untuk Yahudi adalah rekayasa belaka. Mereka mengetahui bahwa Yahudi Ashkenazi adalah kepalsuan.
Salah satu pertanda telah dilepaskannya Yakjuj dan Makjuj adalah kembalinya bangsa Yahudi ke Yerusalem.
Sungguh tidak mungkin atas (penduduk) suatu negeri yang telah Kami binasakan, bahwa mereka tidak akan kembali (kepada Kami). Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. ~ (Al Anbiya:95-96)
Negeri yang dimaksudkan dalam kedua ayat tersebut adalah Yerusalem. Dasar klaim kami tersebut adalah fakta sejarah yang telah mencatat, bahwa bangsa Yahudi telah terusir 2000 tahun yang lalu dari Yerusalem karena mencoba membunuh 3 utusan Allah dalam satu masa yakni, Nabi Zakaria AS, Nabi Yahya As dan Nabi Isa AS. Tahun 586 SM Yerusalem pernah dibinasakan oleh Nebuchadnezzar (Raja Babylonia) hingga bangsa Yahudi Yerusalem dibawa ke Babylonia dan dijadikan budak. Singkat cerita Babylonia ditaklukan pula oleh Persia yang dipimpin oleh Raja Cyrus dan bangsa Yahudi yang ada di Babylonia, dikembalikan ke Yerusalem.
Tahun 70 M Yerusalem kembali dibinasakan oleh Romawi yang dipimpin oleh Raja Titus, dan sejak saat itu seluruh Yahudi dipaksa meninggalkan tanah air mereka, dilarang untuk kembali lagi ke Yerusalem, serta terlarang mengakui kepemilikan negeri tersebut sampai kapanpun.
Bangsa Khazar
Satu abad pasca wafatnya Nabi Muhammad SAW, ada suku bangsa di Eropa timur bernama Khazar. Mereka mengaku sebagai salah satu bangsa Yahudi yang pernah hilang. Oleh karenanya merekapun memeluk agama Yahudi. Menurut buku The 13th Tribe (Arthur Koestler), bangsa Khazar memeluk agama Yahudi bukan karena kesadaran beragama, namun lebih karena tujuan politik, karena pada saat itu mereka ada diantara dua kekuatan, yakni Islam dan Kristen.
Ada suatu keanehan dimana orang-orang Khazar sejatinya tidak terlalu bisa berbahasa Ibrani dan Arab, sementara bangsa mayoritas bangsa Yahudi sangat menguasai kedua bahasa tersebut. Secara tidak langsung hal ini menjelaskan, bahwa bangsa Khazar tidak ada hubungannya dengan bangsa Yahudi ataupun dengan Bani Israil.
Hasil peninjauan genetik justru menunjukan bahwa garis keturunan bangsa Khazar adalah orang-orang Eropa. Nama-nama mereka pun juga berbau Eropa. Kepandaiannya dibidang intelektual dan sains, cenderung lebih unggul dari kebanyakan Yahudi. Sejumlah sejarahwan mengajukan pendapat bahwa bangsa Khazar yang beranak pinak hingga melebihi jumlah Yahudi lainnya, akhirnya menurunkan Yahudi Ashkenazhi yang telah kami jelaskan dalam artikel lain sebagai Yahudi Palsu berketurunan Eropa.
Hal ini menjadi berhubungan, ketika dalam perkembangannya, sebagian bangsa Khazar juga ada yang memeluk agama Kristen. Bisa dikatakan, tujuan politik mereka ternyata lebih dari sekedar memakai identitas sebagai Yahudi. Persekutuan antara Khazar Yahudi dan Kristen ini kemudian melahirkan gerakan Zionis yang memang digawangi oleh Yahudi Palsu (Ashkenazi). Kesimpulannya bangsa Khazar adalah Yahudi Ashkenazhi alias Yahudi Palsu berketurunan Eropa.
Populasi mereka terus berkembang hingga ke Eropa Timur, Rusia hingga ke Amerika Serikat. Merekalah yang menciptakan revolusi di Eropa, revolusi Bolshevik di Rusia, revolusi Perancis, dan kini mereka mengklaim memiliki tanah kelahiran, dan merampas tanah yang mereka klaim tersebut, dengan cara mendirikan Negara Israel dan menjadikan Yerusalem sebagai Ibu Kota.
Kembali kami ingatkan, bahwa pada saat pecah Perang Dunia I, Elite Global punya dua agenda yang harus di Goal kan yang salah satunya adalah membentuk The League Of Nation (1920) sebagai upaya awal untuk membentuk PBB pada kali pertama, dengan maksud membuat banyak negara boneka di daerah Timur Tengah dimana pembentukan negara Israel menjadi salah satu sasaran utamanya. Bangsa Yahudi asli di Palestina mengklaim bahwa pembentukan Israel (1948) untuk Yahudi adalah rekayasa belaka. Mereka mengetahui bahwa Yahudi Ashkenazi adalah kepalsuan.
Yakjuj dan Makjuj meminum danau Thabariyah
Diriwayatkan dalam hadits an-Nawwas bin Sam’an Radhiyallahu anhu, di dalamnya diungkapkan:
“Ketika Allah mewahyukan kepada ‘Isa, ‘Sesungguhnya Aku telah me-ngeluarkan hamba-hamba-Ku, tidak ada seorang pun dapat mengalahkan-nya, maka kumpulkanlah hamba-hamba-Ku ke gunung Thur, kemudian Allah mengutus Ya’-juj dan Ma’-juj, mereka datang dari setiap tempat yang tinggi. Maka kelompok pertama dari mereka melewati danau Tha-bariyyah, mereka meminum airnya, lalu orang yang belakangan dari mereka berkata, ‘Di danau ini dulu pernah ada airnya. …’
Al-Imam Muslim rahimahullahu dalam Shahih-nya meriwayatkan dengan memberi tambahan pada hadits An-Nawwas bin Sam’an, Shahih Muslim, tambahan hadits no. 2937.
Ketika mereka berhasil mencapai Danau Tabriyah, Palestina, mereka akan meminum sampai habis air danau tersebut, karena banyaknya populasi mereka, sehingga orang terakhir yang berhasil mencapai danau itu akan berkata, “Sungguh dahulu di sini masih ada airnya.”
Saat ini volume air danau Thabariyah menjadi lebih rendah dari sebelumnya sepanjang sejarah, dan ini membenarkan hadits Rasulullah, bahwa Yakjuj dan Makjuj telah melewati danau tersebut dan meminumnya. Orang israel menamai danau ini dengan sebutan The Sea of Galilee. Surutnya debit air Sea of Galilee menandakan adanya penggunaan jumlah air yang berlebihan di sekitar danau tersebut. Lantas siapakah yang mengkonsumsi air secara berlebihan ini? Jika kita bisa mengetahui siapa yang menggunakannya, atau siapa yang harus bertanggung jawab atas surutnya danau tersebut, maka mereka itulah para Yakjuj dan Makjuj.
Secara letak geografis menurut kami hanya ada tiga negara yang mungkin melakukannya, yakni Yordania, Syria dan Israel. Sejak usainya perang Arab-Israel (1967) ,The Sea of Galilee telah ada dibawah kendali Israel setelah sebelumnya ada dibawah kendali Syria. Sampai sini, Syria kami eleminasi sebagai tersangkat pengguna air Sea of Galilee. Pada tahun 1994 Yordania menyepakati perjanjian damai terkait dengan sengketa wilayah di antara keduanya. Dalam salah satu pasal perjanjian damai itu bahwa Israel memberikan sejumlah air tertentu dari Sea of Galilee kepada Yordania dengan sebuah kontrak. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa Israel bisa menentukan / mengendalikan berapa banyak air yang bisa masuk ke Yordania. Oleh karenanya Yordania tidak bisa dijadikan jawaban atas pertanyaan “Siapakah yang mengkonsumsi air secara berlebihan di Sea of Galilee?”.
Satu-satunya jawaban logis dari pertanyaan itu adalah Israel. Dimana Israel hari ini berisi orang-orang Yahudi Ashkenazi alias Yahudi Palsu bentukan Elite Global. Lantas mengapa mereka mengambil air begitu banyak? Dipergunakan untuk apa? Dari penelusuran kami, saat ini Israel sedang membangun berbagai Industri (ekonomi, sains dan teknologi), bisa dikatakan ini sebagai industri yang sangat ingin tumbuh cepat, hingga membutuhkan begitu banyak air yang ada di sepanjang sejarah industri negara-negara lainnya.
Selain daripada itu, Israel juga berniat merubah kondisi geografis mereka yang didominasi oleh gurun tandus menjadi hijau. Sehingga mereka membutuhkan komsumsi air yang sangat banyak. Singkat kata, mereka ingin merubah alam yang diciptakan Tuhan. Sejak hari pertama didirikan, Israel diduki oleh Yahudi Eropa yang tidak memiliki ras dan tidak dari garis keturunan Nabi Ibrahim AS. Mereka adalah Yahudi Ashkenazi, merekalah bangsa Yakjuj dan Makjuj.
Diriwayatkan dalam hadits an-Nawwas bin Sam’an Radhiyallahu anhu, di dalamnya diungkapkan:
“Ketika Allah mewahyukan kepada ‘Isa, ‘Sesungguhnya Aku telah me-ngeluarkan hamba-hamba-Ku, tidak ada seorang pun dapat mengalahkan-nya, maka kumpulkanlah hamba-hamba-Ku ke gunung Thur, kemudian Allah mengutus Ya’-juj dan Ma’-juj, mereka datang dari setiap tempat yang tinggi. Maka kelompok pertama dari mereka melewati danau Tha-bariyyah, mereka meminum airnya, lalu orang yang belakangan dari mereka berkata, ‘Di danau ini dulu pernah ada airnya. …’
Al-Imam Muslim rahimahullahu dalam Shahih-nya meriwayatkan dengan memberi tambahan pada hadits An-Nawwas bin Sam’an, Shahih Muslim, tambahan hadits no. 2937.
Ketika mereka berhasil mencapai Danau Tabriyah, Palestina, mereka akan meminum sampai habis air danau tersebut, karena banyaknya populasi mereka, sehingga orang terakhir yang berhasil mencapai danau itu akan berkata, “Sungguh dahulu di sini masih ada airnya.”
Saat ini volume air danau Thabariyah menjadi lebih rendah dari sebelumnya sepanjang sejarah, dan ini membenarkan hadits Rasulullah, bahwa Yakjuj dan Makjuj telah melewati danau tersebut dan meminumnya. Orang israel menamai danau ini dengan sebutan The Sea of Galilee. Surutnya debit air Sea of Galilee menandakan adanya penggunaan jumlah air yang berlebihan di sekitar danau tersebut. Lantas siapakah yang mengkonsumsi air secara berlebihan ini? Jika kita bisa mengetahui siapa yang menggunakannya, atau siapa yang harus bertanggung jawab atas surutnya danau tersebut, maka mereka itulah para Yakjuj dan Makjuj.
Secara letak geografis menurut kami hanya ada tiga negara yang mungkin melakukannya, yakni Yordania, Syria dan Israel. Sejak usainya perang Arab-Israel (1967) ,The Sea of Galilee telah ada dibawah kendali Israel setelah sebelumnya ada dibawah kendali Syria. Sampai sini, Syria kami eleminasi sebagai tersangkat pengguna air Sea of Galilee. Pada tahun 1994 Yordania menyepakati perjanjian damai terkait dengan sengketa wilayah di antara keduanya. Dalam salah satu pasal perjanjian damai itu bahwa Israel memberikan sejumlah air tertentu dari Sea of Galilee kepada Yordania dengan sebuah kontrak. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa Israel bisa menentukan / mengendalikan berapa banyak air yang bisa masuk ke Yordania. Oleh karenanya Yordania tidak bisa dijadikan jawaban atas pertanyaan “Siapakah yang mengkonsumsi air secara berlebihan di Sea of Galilee?”.
Satu-satunya jawaban logis dari pertanyaan itu adalah Israel. Dimana Israel hari ini berisi orang-orang Yahudi Ashkenazi alias Yahudi Palsu bentukan Elite Global. Lantas mengapa mereka mengambil air begitu banyak? Dipergunakan untuk apa? Dari penelusuran kami, saat ini Israel sedang membangun berbagai Industri (ekonomi, sains dan teknologi), bisa dikatakan ini sebagai industri yang sangat ingin tumbuh cepat, hingga membutuhkan begitu banyak air yang ada di sepanjang sejarah industri negara-negara lainnya.
Selain daripada itu, Israel juga berniat merubah kondisi geografis mereka yang didominasi oleh gurun tandus menjadi hijau. Sehingga mereka membutuhkan komsumsi air yang sangat banyak. Singkat kata, mereka ingin merubah alam yang diciptakan Tuhan. Sejak hari pertama didirikan, Israel diduki oleh Yahudi Eropa yang tidak memiliki ras dan tidak dari garis keturunan Nabi Ibrahim AS. Mereka adalah Yahudi Ashkenazi, merekalah bangsa Yakjuj dan Makjuj.
Sifat Buruk Yakjuj dan Makjuj dan Sifat Buruk Elite Global
Yahudi Ashkenazi adalah kreasi Elite Global yang kami klaim sebagai perwujudan Ad Dajjal, mereka berniat menjadikan Israel sebagai pusat kontrol dunia untuk memuluskan tujuanya, yakni New World Order. Di dalam website ini telah kami jelaskan berbagai sepak terjang para pendukung Global Elite yang mewakili sifat ingin berkuasa, sombong, biadab, membuat kesengsaraan, kerusakan, hingga berniat mendepopulasi umat manusia selain bangsanya dengan berbagai modus (Perang, Fitnah Agama, Vaksin, LGBT dll).
Dari semua kerusakan yang mereka buat, yang paling berbahaya terjadi pada sistem alat tukar (uang). Mereka telah berhasil menciptakan ilusi uang kertas, yakni suatu doktrin bahwa secarik kertas yang banyak bahan dasarnya, jadi memiliki nilai yang kian di gemari oleh semua negara-negara. Hal ini semakin diperparah dengan mulai populernya uang digital di banyak negara, termasuk di Indonesia. Sirkulasi uang dunia telah mereka kendalikan yang mengartikan dunia ini telah ada pada genggaman mereka. Mereka gunakan kekuasaan ini untuk menindas (menciptakan inflasi), membuat kemiskinan, kesenjangan sosial, menjadikan sebagian besar umat manusia terbelit dengan sistem riba dan melunturkan nilai-nilai ajaran ilahi di masyarakat dari waktu ke waktu.
Elite Global saat ini terus mempersiapkan kemunculannya sebagai penguasa dunia, sembari mempersiapkan Yerusalem menjadi tempat munculnya Messiah palsu. Israel akan menjadi dunia Yakjuj Makjuj, menjadi negara Adikuasa Yahudi palsu yang kemunculannya dimuluskan oleh keberadaan Adikuasa Amerika dan Adikuasa Britania yang saat ini telah dan sedang mengendalikan moneter dan uang diseluruh dunia.
Buka juga :
Yahudi Ashkenazi adalah kreasi Elite Global yang kami klaim sebagai perwujudan Ad Dajjal, mereka berniat menjadikan Israel sebagai pusat kontrol dunia untuk memuluskan tujuanya, yakni New World Order. Di dalam website ini telah kami jelaskan berbagai sepak terjang para pendukung Global Elite yang mewakili sifat ingin berkuasa, sombong, biadab, membuat kesengsaraan, kerusakan, hingga berniat mendepopulasi umat manusia selain bangsanya dengan berbagai modus (Perang, Fitnah Agama, Vaksin, LGBT dll).
Dari semua kerusakan yang mereka buat, yang paling berbahaya terjadi pada sistem alat tukar (uang). Mereka telah berhasil menciptakan ilusi uang kertas, yakni suatu doktrin bahwa secarik kertas yang banyak bahan dasarnya, jadi memiliki nilai yang kian di gemari oleh semua negara-negara. Hal ini semakin diperparah dengan mulai populernya uang digital di banyak negara, termasuk di Indonesia. Sirkulasi uang dunia telah mereka kendalikan yang mengartikan dunia ini telah ada pada genggaman mereka. Mereka gunakan kekuasaan ini untuk menindas (menciptakan inflasi), membuat kemiskinan, kesenjangan sosial, menjadikan sebagian besar umat manusia terbelit dengan sistem riba dan melunturkan nilai-nilai ajaran ilahi di masyarakat dari waktu ke waktu.
Elite Global saat ini terus mempersiapkan kemunculannya sebagai penguasa dunia, sembari mempersiapkan Yerusalem menjadi tempat munculnya Messiah palsu. Israel akan menjadi dunia Yakjuj Makjuj, menjadi negara Adikuasa Yahudi palsu yang kemunculannya dimuluskan oleh keberadaan Adikuasa Amerika dan Adikuasa Britania yang saat ini telah dan sedang mengendalikan moneter dan uang diseluruh dunia.
Buka juga :
0 Comments